Bantu Menghafal Al Qur'an

Headlines News :
Home » » Visi Harakah

Visi Harakah

Written By Unknown on Kamis, 26 Januari 2012 | 22.19

Saya terlibat dalam harakah ini karena percaya bahwa harakah ini merepresentasikan tashowur (visi) aplikasi Islam yang syamil (komprehensif), tidak terjebak pada visi yang juz'i (parsial). Dan visi yang komprehensif tentang Islam inilah yang menjiwai kebangkitan Islam di abad 20 dan abad 21. Persepsi ini yang saya pertahankan hingga saat ini. Artinya Islam yang saya yakini bukanlah Islam modernis atau Islam tradisionalis; Islam politik atau Islam sosial; Islam puritan atau Islam liberal; Islam horizontal atau Islam vertikal; dsb, melainkan Islam yang integral dan komprehensif (Islam yang utuh dan menyeluruh).

Namun seiring dengan perkembangan waktu, fenomena juz'iyah (parsialisme) semakin kentara begitu masif. Hal ini bisa dibandingkan dengan referensi bacaan yang berkembang di toko-toko buku atau perpustakaan-perpustakaan muslim pada umumnya. Buku-buku yang semarak di era '90an-2000an didominasi oleh tulisan-tulisan yang menjelaskan spirit kemenangan Islam yang syamil mutakamil. Bahwa Islam adalah ibadah dan negara; akhlak dan kekuatan; nasionalisme dan internasionalisme; dsb. Referensi seperti ini yang membuka cakrawala berpikir menjadi luas dan visioner.

Berbeda dengan sekarang, buku-buku yang semarak terbit saat ini banyak menjelaskan bagian-bagian Islam secara parsial, namun tidak terintegrasi satu sama lainnya. Misal, maraknya buku tentang sedekah, solat, puasa, duha, dll. Buku-buku seperti ini pada dasarnya bagus dan menjelaskan bagian-bagian Islam secara mendetail. Namun dalam kajiannya kerap kali tidak diberikan kesadaran syumuliyatul Islam dan spirit kebangkitan Islam yang syamil mutakamil. Sedekah tidak disertakan kajian mengenai pentingnya entrepreneurship dan efeknya pada kebangkitan Islam. Atau quantum tahajjud yang tidak diintegrasikan dalam paradigma menjadi "sufi di malam hari dan petarung di siang hari". Dan lain-lain.

Akibat dari pemahaman yang parsial ini, kita menjadi muslim yang teknis. Yakni merasa sudah Islam kalau sudah (sekedar) membayar zakat/sedekah, dsb. Padahal tugas muslim adalah melakukan transformasi atau hijrah. Yakni mentransformasikan masyarakat dari satu keadaan pada keadaan yang lebih baik secara komprehensif dan holistik. Maka efek yang lebih besarnya lagi adalah kita menjadi cukup berharokah jika kita, misal, telah nyumbang, tapi tidak ada efek transformatif.

Maka ada baiknya disemarakkan kembali referensi-referensi yang holistik mengenai tashowur dan fikrah Islam. Sehingga masyarakat muslim memiliki paradigma muslim mujahid yang tangguh secara komprehenif pula. Dan masyarakat muslim akan memiliki pemahaman jihad dalam Islam jauh lebih holistik dan terpadu, tidak dipahami secara parsial bahwa jihad hanya mengangkat senjata semata.

Islam holistik yang dipahami dengan benar telah melahirkan spirit dan tradisi keilmuan Islam yang komprehensif di segala bidang. Judulnya tidak lagi Islam dan Politik. Islam dan Ekonomi. Islam dan Psikologi, dll. Tapi Integralitas visi Islam yang membingkai keilmuan manusia di semua bidang. Islam holistik yang dipahami dengan benar akan menghadirkan strategi kebangkitan Islam secara sustainable (keberlangsungan antar generasi) dan komprehensif (menyeluruh di seluruh bidang kehidupan) dengan spirit yang sama, menghadirkan Islam secara total dalam segala aspek kehidupan. Pemahaman Islam yang holistik juga akan mempertemukan berbagai keragaman gerakan dakwah Islam baik yang di politik, budaya, tradisi, seni, akademisi, dll. menjadi kekuatan Islam yang padu.

Inilah yang saya pahami dari surat Al-Fath (surah kemenangan), dibuka dengan "Sungguh Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata" dan diakhiri dengan "Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, agar dimenangkan-Nya di atas seluruh agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi." Lalu ditutup tipikal generasi para pemenang yang disebut di 3 Kitab Samawi: al-Qur'an, Taurat, dan Injil. "Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang bersamanya ..." (Qs. Al-Fath)
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kajian Islam - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger